Melakukan pencarian dengan menggunakan crawler-base search engine sama dengan melakukan penyaringan jutaan halaman di world wide web yang cocok dengan kata kunci yang di gunakan, kecocokan tersebut di dasarkan pada rankingnya. yang akan dimunculkan pertama kali adalah yang paling cocok dengan pencarian dan semakin kebawah maka tingkat kecocokan dan relevansi akan semakin rendah.
Lalu bagaimana search engine menentukan kecocokan pencarian saat di hadapkan pada jumlah halaman web yang sangat banyak? pada dasarnya search engine akan mengikuti aturan-aturan tertentu yang dikenal sebagai algoritma yang sampai saat ini cara kerjanya masih dirahasiakan untuk menjaga kepentingan dalam dunia mesin pencari, meski demikian pada dasarnya semua mesin pencari utama mengikuti aturan aturan umum seperti dibawah ini dalam membuat ranking pada halaman web kita:
1. Lokasi dan frekwensi kata kunci.
Pada dasarnya salah satu aturan dalam algoritma ranking adalah mencakup lokasi dan frekwensi kata kunci di suatu page/halaman web, search engine akan melakukan pengecekan untuk melihat apakah kata kunci untuk pencarian sudah ada di bagian atas suatu halaman web, misalnya dalam suatu headline atau di bagian awal satu paragraf artikel, selain lokasi frekwensi juga menjadi faktor utama bagi search engine untuk menentukan tingkat relevansi.
Suatu search engine tertentu akan melakukan analisis seberapa sering kata kunci muncul dalam hubungannya dengan kata kata lain pada suatu halaman web tertentu sehingga kata kata kunci dengan frekwensi lebih tinggi akan lebih relevan dibanding halaman-halaman lain.
Semua search engine mempunyai aturan-aturan khusus dan bervariasi dalam hal metode pencarian lokasi dan frekwensi kata kunci sehingga setiap pencarian terhadap satu masalah yang sama akan memberikan hasil yang berbeda pada masing-masing search engine, suatu mesin pencari akan melakukan index untuk halaman tertentu lebih banyak dibanding mesin pencari yang lain sehingga hasil nya tidak ada satupun search engine mempunyai koleksi halaman web yang sama.
Search engine juga akan menolak webmaster yang melakukan pendaftaran di index mereka jika terindikasi kegiatan seo spamming terhadap search engine tersebut, salah satu contoh spamming adalah terlalu sering menulis kata kunci secara berulang-ulang pada sebuah page/halaman web guna bertujuan untuk meningkatkan frekwensi kata kunci serta mendapat listing tinggi di hasi pencarian.
2. Kriteria Faktor Off Page.
Salah satu kemampuan crawler-base search engine adalah mampu mengidentifikasi para webmaster yang terus melakukan penulisan secara berulang-ulang pada halaman-halaman web mereka sebagai usaha untuk memperoleh ranking yang lebih baik, banyak webmaster mahir mampu memasuki reverse enginer, yaitu suatu sistem yang berkaitan dengan lokasi dan frekwensi yang digunakan oleh search engine tertentu, Masalah tersebut membuat beberapa search engine utama saat ini menggunakan kriteria ranking"Off Page".
Dengan adanya faktor Off Page maka para webmaster tidak dapat mempengaruhi dan mencurangi search engine dengan mudah, salah satu faktor tersebut disebut analisis link, Dengan cara menganalisa halaman-halaman web yang berhubungan satu dengan yang lain maka suatu search engine dapat mengenali isi pada halaman tersebut dan menentukan apakah ranking halaman tersebut layak dinaikan atau tidak, bahkan dengan usaha menggunakan teknik blackhat canggih sekalipun search engine dapat menghambat usaha para webmaster membuat link palsu yang digunakan untuk meningkatkan ranking halaman web nya.
Faktor Off Page yang lain juga disebut pengukuran "Click through", dimana search engine tertentu mengamati hasil-hasil yang dipilih seseorang dalam melakukan pencarian, kemudian menurunkan ranking terhadap halaman-halaman yang tidak lagi mendapatkan kunjungan(click), dan melakukan promosi terhadap halaman-halaman yang mempunyai ranking lebih rendah agar dapat menarik pengunjung atau trafik untuk mengunjungi halaman-halaman tersebut.
3. Link Popularity.
Link popularity digunakan untuk mengukur tingkat popularitas link sejauh mana web kita dikenal di internet dan seberapa banyak orang yang menghubungkan web mereka menuju ke web kita dengan tingkat relevansi dan kualitas yang tinggi, sehingga search engine akan lebih dulu memprioritas rangking suatu halaman web yang mempunyai link popularity tinggi dari pada suatu halaman web yang mempunyai link popularity yang lebih rendah,sehingga web kita akan mempunyai ranking, kredibilitas dan prioritas tinggi pada hasil pencarian search engine.
Masih banyak point yang bisa kita pelajari dari search engine dalam meranking halaman web kita, namun search engine sendiri selalu menutup dan merahasikan cara kerja algoritmanya kepada penggunanya, namun Dari tiga point dasar diatas sedikit banyak kita tahu bagaimana cara search engine meranking halaman web kita sebagai jalur untuk memahami cara kerja algoritmanya sehingga optimasi(SEO) web kita bisa maksimal.
Lalu bagaimana search engine menentukan kecocokan pencarian saat di hadapkan pada jumlah halaman web yang sangat banyak? pada dasarnya search engine akan mengikuti aturan-aturan tertentu yang dikenal sebagai algoritma yang sampai saat ini cara kerjanya masih dirahasiakan untuk menjaga kepentingan dalam dunia mesin pencari, meski demikian pada dasarnya semua mesin pencari utama mengikuti aturan aturan umum seperti dibawah ini dalam membuat ranking pada halaman web kita:
1. Lokasi dan frekwensi kata kunci.
Pada dasarnya salah satu aturan dalam algoritma ranking adalah mencakup lokasi dan frekwensi kata kunci di suatu page/halaman web, search engine akan melakukan pengecekan untuk melihat apakah kata kunci untuk pencarian sudah ada di bagian atas suatu halaman web, misalnya dalam suatu headline atau di bagian awal satu paragraf artikel, selain lokasi frekwensi juga menjadi faktor utama bagi search engine untuk menentukan tingkat relevansi.
Suatu search engine tertentu akan melakukan analisis seberapa sering kata kunci muncul dalam hubungannya dengan kata kata lain pada suatu halaman web tertentu sehingga kata kata kunci dengan frekwensi lebih tinggi akan lebih relevan dibanding halaman-halaman lain.
Semua search engine mempunyai aturan-aturan khusus dan bervariasi dalam hal metode pencarian lokasi dan frekwensi kata kunci sehingga setiap pencarian terhadap satu masalah yang sama akan memberikan hasil yang berbeda pada masing-masing search engine, suatu mesin pencari akan melakukan index untuk halaman tertentu lebih banyak dibanding mesin pencari yang lain sehingga hasil nya tidak ada satupun search engine mempunyai koleksi halaman web yang sama.
Search engine juga akan menolak webmaster yang melakukan pendaftaran di index mereka jika terindikasi kegiatan seo spamming terhadap search engine tersebut, salah satu contoh spamming adalah terlalu sering menulis kata kunci secara berulang-ulang pada sebuah page/halaman web guna bertujuan untuk meningkatkan frekwensi kata kunci serta mendapat listing tinggi di hasi pencarian.
2. Kriteria Faktor Off Page.
Salah satu kemampuan crawler-base search engine adalah mampu mengidentifikasi para webmaster yang terus melakukan penulisan secara berulang-ulang pada halaman-halaman web mereka sebagai usaha untuk memperoleh ranking yang lebih baik, banyak webmaster mahir mampu memasuki reverse enginer, yaitu suatu sistem yang berkaitan dengan lokasi dan frekwensi yang digunakan oleh search engine tertentu, Masalah tersebut membuat beberapa search engine utama saat ini menggunakan kriteria ranking"Off Page".
Dengan adanya faktor Off Page maka para webmaster tidak dapat mempengaruhi dan mencurangi search engine dengan mudah, salah satu faktor tersebut disebut analisis link, Dengan cara menganalisa halaman-halaman web yang berhubungan satu dengan yang lain maka suatu search engine dapat mengenali isi pada halaman tersebut dan menentukan apakah ranking halaman tersebut layak dinaikan atau tidak, bahkan dengan usaha menggunakan teknik blackhat canggih sekalipun search engine dapat menghambat usaha para webmaster membuat link palsu yang digunakan untuk meningkatkan ranking halaman web nya.
Faktor Off Page yang lain juga disebut pengukuran "Click through", dimana search engine tertentu mengamati hasil-hasil yang dipilih seseorang dalam melakukan pencarian, kemudian menurunkan ranking terhadap halaman-halaman yang tidak lagi mendapatkan kunjungan(click), dan melakukan promosi terhadap halaman-halaman yang mempunyai ranking lebih rendah agar dapat menarik pengunjung atau trafik untuk mengunjungi halaman-halaman tersebut.
3. Link Popularity.
Link popularity digunakan untuk mengukur tingkat popularitas link sejauh mana web kita dikenal di internet dan seberapa banyak orang yang menghubungkan web mereka menuju ke web kita dengan tingkat relevansi dan kualitas yang tinggi, sehingga search engine akan lebih dulu memprioritas rangking suatu halaman web yang mempunyai link popularity tinggi dari pada suatu halaman web yang mempunyai link popularity yang lebih rendah,sehingga web kita akan mempunyai ranking, kredibilitas dan prioritas tinggi pada hasil pencarian search engine.
Masih banyak point yang bisa kita pelajari dari search engine dalam meranking halaman web kita, namun search engine sendiri selalu menutup dan merahasikan cara kerja algoritmanya kepada penggunanya, namun Dari tiga point dasar diatas sedikit banyak kita tahu bagaimana cara search engine meranking halaman web kita sebagai jalur untuk memahami cara kerja algoritmanya sehingga optimasi(SEO) web kita bisa maksimal.